Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal sampai jari tangannya putus di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban atas nama Satrio Mukhti (18) itu lantas direkrut untuk turut pendidikan Bintara Polri melewati jalanan khusus disabilitas.
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis hal yang demikian. Namun Bapak Kapolri malah steviaa.com berbangga, casis hal yang demikian mempunyai keberanian melawan komplotan begal, dan casis hal yang demikian konsisten semangat mau mengikuti rekrutmen,” tutur Pembantu Kapolri bidang Sumber Tenaga Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2024).
“Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai member Polri,” sambungnya.
Pelaku Ditembak Mati
Polisi menembak mati satu orang tersangka begal. Dia yaitu PN yang ketika itu beraksi bersama rekan-rekannya merampas sepeda motor milik calon siswa (casis) Bintara Polri.
Tidak hanya itu, dua orang tersangka lainnya yaitu AY dan MS juga wajib membendung rasa sakit setelah timah panas bersarang di kakinya.
“Tim lapangannya sehingga bisa membongkar, menangkap malah menindak tegas terukur kepada pelaku-pelaku hal yang demikian,” kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Imam Yulisdiyanto dalam keterangan kepada awak media, Kamis (16/5/2024).
Iman menyatakan alasan kepolisian menindak tegas ketiga orang tersangka. Ketika itu, mereka diminta untuk memperlihatkan lokasi lain. Namun, justru melaksanakan konfrontasi kepada petugas.
“Sehingga 1 orang wajib meregang nyawa dilakukan tindakan tegas oleh tim daripada Jatanras, dua orang wajib dilumpuhkan dengan menembak kakinya,” ujar dia.
5 Orang Jadi Tersangka, 1 di Antaranya Tewas
Kasubdit 4/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu menambahkan, ketiga orang tersangka sudah melaksanakan 3 kali. itu berdasarkan pengakuan tersangka.
“Kami melaksanakan pengembangan ke beberapa titik sesuai dengan pengakuan dari pelaku,” ujar dia.
Rovan mengatakan, ketiga tersangka melaksanakan konfrontasi kepada polisi pada ketika pengembangan, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur.