Penyakit jantung atau gangguan kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian nomor satu di semua dunia. Sekarang, penyakit hal yang demikian bahkan sudah menyasar golongan usia produktif.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal imbas penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara data Institute for Health Matrics and Evaluations pada 2019 yang dikutip situs Sehatnegeriku menampilkan kematian di Indonesia imbas penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun.

Guna memperkuat layanan kesehatan terlebih terkait kardiovaskular, Holding Rumah Sakit (RS) BUMN PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) menjalin kerja sama dengan lembaga medis terkemuka Malaysia, Insititut Jantung Negara (IJN).

Direktur Utama Pertamedika IHC drg Mira Dyah Wahyuni, MARS mengatakan kolaborasi dengan IJN diinginkan dapat menjadikan sumber tenaga manusia (SDM) bidang kesehatan yang demo spaceman kompeten dan berstandar internasional. Selain itu, kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman ini juga dialamatkan supaya dapat berkontribusi bagi kemajuan ilmu kedokteran di Indonesia.

\\\”Konsentrasi kami ketika ini adalah bagaimana meningkatkan sumber tenaga manusia terlebih dalam decision making (pengambilan keputusan) untuk meningkatkan kapabilitas IHC,\\\” tutur Mira dalam penandatanganan MoU dengan IJN di Jakarta, Senin (3/6).

Dalam kesempatan hal yang demikian, Ketua Pegawai Eksekutif Institut Jantung Negara (IJN) Datuk Dr Aizai Azan Abdul Rahim mengatakan, kolaborasi dibangun atas dasar visi bersama guna memperkuat layanan kesehatan sekaligus memberikan manfaat bagi pasien di kedua negara.

\\\”Komitmen IJN kepada inovasi tidak cuma fokus pada keunggulan klinis saja, tapi juga melibatkan aspek seperti penelitian dan pendidikan. Selain itu, melalui inisiatif penelitian yang berkelanjutan, IJN tetap menjadi yang paling depan dalam inovasi medis, mendonasikan pengetahuan berharga dalam bidang kedokteran kardiovaskular,\\\” ujar Datuk Dr Aizai.

Latih Generasi Profesional Kesehatan Masa Menetapkan

Menurutnya, sebagai rumah sakit pendidikan, IJN bahkan berperan penting melatih generasi profesional kesehatan masa depan.

\\\”Masuk warisan keunggulan dalam perawatan jantung di tahun-tahun akan datang,” tambah Datuk Dr. Aizai.

Dalam perjanjian kerja sama yang akan berlangsung selama tiga tahun itu termuat lingkup kolaborasi luas, diantaranya pengembangan tenaga medis melalui beraneka program pelatihan dan fellowship bagi pakar jantung, pakar anestesi, dan pakar bedah jantung.

Kembangkan Selain pada Layanan e-Health

Program pendidikan kedokteran berkelanjutan bersama juga menjadi bagian dari MoU ini, yang bertujuan menentukan bahwa dokter dan tenaga kesehatan lainnya selalu up-to-date dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini.

Selain itu, IHC dan IJN akan mengoptimalkan dan memperluas jalan masuk kepada layanan e-health terkini. Dalam hal konsultasi layanan kesehatan, kedua pihak akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk menentukan bahwa pasien mendapatkan pelayanan terbaik.

“Kolaborasi ini menjadi bukti kongkret komitmen rentang panjang IHC dalam membangun ekosistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan. Kami akan terus bekerja sama untuk meningkatkan mutu layanan, mengoptimalkan teknologi baru, dan menjangkau masyarakat yang lebih luas,” terang Mira.

By admin 4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *