Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi tahu sejumlah capaiannya dalam 100 hari masa kerjanya.
Mulanya, AHY menyebutkan berakhir mendapatkan amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengemban tugasnya, ia mengaku segera menjalankan belanja masalah dengan terjun ke masyarakat.
“Hari pertama kerja segera terbang dan turun ke lapangan. Inilah yang kita lakukan di Sulawesi Utara ketika itu, saya segera menyerahkan sertifikat secara door to door, sekalian juga menyerahkan penyerahan untuk gereja,” kata AHY di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jumat (7/6/2024).
AHY mengatakan, sejak awal ia juga bonus new member menyambangi sejumlah kementerian dan institusi yang terkait dengan ATR/BPN untuk menuntaskan beragam masalah lintas sektor.
“Banyak urusan ATR/BPN dengan APH, urusan sengketa, perselisihan, mafia tanah. Oleh karena itu kami mendatangi Kejaksaan Agung dan Mabes Polri,” kata ia.
AHY memaparkan sejumlah program kerja di Kementerian ATR/BPN. Pertama, program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
“Alhamdulillah dalam 100 hari terakhir sukses kita tambah 2,4 juta bidang tanah yang teregister. Sehingga hari ini ada 133,3 juta bidang tanah,” kata Agus Harimurti Yudhoyono.
Pelaksanaan Penyelesaian Tanah di IKN
Sementara terkait cara kerja penyelesaian tanah dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ia menyebut mendapatkan target 21 paket pengadaan tanah untuk dituntaskan di IKN.
“Di pekan-pekan terakhir ini ada empat paket pengadaan yang sudah selesai, meskipun sebagian masih on going. Di antaranya untuk infrastruktur tahap satu, cara pengelolaan air minum. Lalu ada jalan shortcut di pasar sepaku dan yang terakhir jalan tol akses menuju IKN.
Dapatkan 82 Kasus Mafia Tanah
Ketum Partai Demokrat itu juga menyinggung soal mafia tanah. AHY menyebut ada 82 kasus mafia tanah dan berpotensi menimbulkan kerugian negara sampai Rp1,7 Triliun.
“Kita berprofesi dengan serius ada 19 kasus yang sukses (diberantas) yang lainnya masih on progress. Dari 19 kasus saja kita sudah sukses menyelamatkan potensi kerugian negara dan masyarakat itu sekitar Rp893 Miliar,” ucap AHY.
“Hakekatnya lebih banyak lagi yang bisa kita selamatkan, melainkan tentu serba ada keterbatasan,” pungkas ia.
Diketahui, AHY dilantik menjadi Menteri ATR/BPN menggantikan, Hadi Tjahjanto pada Rabu (21/2/2024)